0
TUGAS 10 ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
Posted by aulia zahara
on
06.30
NAMA : AULIA ZAHARA WAHYUNINGSIH
KELAS : 1TA02
NPM : 11314841
KELAS : 1TA02
NPM : 11314841
Pandangan
Hidup dan Bagaimana Menjalankannya
Tema : Pandangan
Hidup
Sebagai manusia, dalam menjalani hidup pastilah kita
harus memenuhi segala macam kebutuhan kita. Baik kebutuhan secara batin ataupun
lahirian. Dan bagaimana kita dapat menjalani hidup yang baik? Pastiah kita
memiliki suatu pedoman atau gambaran yang kita gunakan sebagai petunjuk, mau
kearah mana kita melangah dalam menjalani hidup ini. Dan itulah yang dimaksud
pandangan hidup, apa yang akan kita pegang teguh dan kita pandang sebagai tolak
ukur dalam melakukan suatu tindakan. Pandangan hidup itu sendiri memiliki 4
unsur, yaitu cita-cita, keyakinan, kebajikan, dan usaha.
Pandangan hidup seseorang pastilah tidak sama satu dengan
yang lainnnya, apa yang dianggap seseorang baik dan di yakini sebagai pandangan
hidup yang baik tetapi belum tentu pandangan hidup itu akan sama berlaku pada
orang lain. Demikian juga dengan saya, yang memiliki pandangan hidup yang saya
yakini.
Pertama, saya memiliki pandangan hidup yaitu dalam
menjalani hidup ini. Modal utamanya adalah jujur, berusaha, berdoa, ikhlas dan
restu orang tua. Hal ini saya jadikan pedoman dalam hidup saya. Karena ada
suatu titik balik dimana saya memiliki teman dengan pengalaman hidup yang cukup
berat. Tetapi, ternyata dibalik itu semua Allah SWT sudah menyiapkan hadiah yan
besar untuk dia. Mungkin awalnya dan sampai sekarang juga saya belum bisa
dengan 100% menjalankan hal tersebut. Tapi bertahap saya belajar, bagaimana
untuk ikhlas menerima sesuatu. Karena saya yakin, kalau Allah SWT memang
menggariskan hal yang saya inginkan untuk saya, maka itulah yang akan saya
dapat. Tapi kalau memang tidak, pasti - Ia tau mana yang terbaik untuk saya.
Lalu dengan restu
orang tua, Insha Allah semua akan dimudahkan. Karena ridho orang tua adalah
ridho Allah. Maka bersikap baiklah dan menjadi anak yang berbakti maka dengan
ridho dan doa dari orang tua langkah kita akan dimudahkan. Begitu juga dengan kejujuran.
Misalkan dalam pekerjaan, bila kita tidak jujur maka siapa orang yang akan
mempercayakan suatu hal untuk kita. Jika demikian akan sulit bila menjadi orang
yang tidak di percaya. Akan sulit mendapat pekerjaan dan memenuhi kebutuhan
hidup.
Yang kedua, menjalani hidup apa adanya sesuai apa yang
saya punya. Saya tidak pernah menuntut berlebihan kepada orang tua dalam
memenuhi kebutuhan saya. Terutama dalam memenuhi kebutuhan sekunder saya,
seperti pakaian, gadget, uang jajan yang lebih dan sebagainya. Kalau memang
keadaannya memungkinkan maka orang tua juga tidak akan sayang untuk menuruti
kemauan anaknya asalkan di batas yang wajar dan tidak berlebihan. Tapi kalau
memang tidak bisa yaa sudah. Menurut saya bukan pada tempatnya untuk memaksakan
dan mendorong orang tua melakukan segala hal untuk memenuhinya. Paling saya
bepikir mungkin saya bisa memenuhi hal itu dengan cara menabung sendiri karena
keadaan orang tua sedang tidak memungkinan, misalnya sepeti itu.
Lalu selanjutnya, keterbukaan dan dapat dipercaya. Orang tua
saya menerapkan keterbukaan di kelurga saya sejak saya kecil, misalkan dalam
hal kebutuhan rumah tangga dll. Tujuan orang tua saya bukanlah supaya saya
merasa terbebani, dan saya juga tidak pernah merasa terbebani. Malahan justru
saya di didik untuk berpikir dewasa dan penuh pertimbangan dalam melakukan
sesuatu. Demikian juga saya terbuka pada orang tua misalnya mengenai siapa teman
– teman saya dan kemana saya pergi. Intinya membangun kepercayaan, dan orang
tua memberikan kepercayaan pada saya bahwa saya bisa membawa diri dan bisa
mempertanggung jawabkan segala tindakan saya.
Kemudian yang ke empat, dalam berteman dan bersahabat
saya sebisa mungkin akan berusaha menjadi teman dan sahabat yang baik. Bagaimana
caranya? Seperti yang kita tahu, mencari musuh lebih gampang dibanding mencari
teman terlebih lagi untuk mencari sabahabt. Maka dari itu, jaga sahabat dan
teman yang ada disisi kita sekarang ini. Saya berusaha menjaga persahabatan
saya. Karena bagaimana pun, sahabat adalah orang yang ada disamping kita saat
kita terjatuh, dan akan mendampingi kita meraih kesuksesan. Saya tidak akan
pernah melupakan teman-teman saya yang sudah membantu saya dalam segala hal
sampai saya di titik ini. Dan demikian juga saya berusaha melakukan hal
semaksimal mungkin untuk dapat membantu sahabat-sahabat saya.
Yang terakhir selalu bersyukur dan beramal. Apapun yang
saya miliki dan saya dapat, maka harus di syukuri. Karena manusia memiliki
sifat tidak pernah puas, maka jika tidak di syukuri semuaya juga tidak akan ada
habisnya dan selalu merasa kurang. Orang tua saya selalu mengajarkan untuk
selalu bersyukur dan jangan perhitungan dalam beramal. Karena justru disitulah
Allah akan memberikan yang lebih pada kita. Karena ada hak orang lain di setiap
rezeki yang kita dapat, sehingga kita harus mengamalkannya ke orang yang
membutuhkan.
Semua hal diatas adalah
pandangan hidup yang saya jadikan pedoman dalam menjalankan hidup saya. Mungkin
ada yang berpendapat sama dengan saya, dan mungin ada juga yang tidak. Tetapi pada
intinya, kita harus memiliki pedoman hidup yang baik dan akan mengingatkan kita
untuk tetap ada di jalan yang benar. Sesuai
dengan kaidah dan norma – norma yang berlaku.
Posting Komentar